Mengapa Penumpang Harus Matikan Ponsel Dalam Pesawat? Sebab?

October 30, 2018

ULAULU.COM-Sekedar Informasi penting yang bisa kamu bagikan ke Semua teman kamu yang sering naik pesawat !

MATIKAN HP DI DALAM PESAWAT!!

--Rakyat Indonesia High-Class, Tapi .....

Saya teringat Terbakarnya pesawat Garuda, GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta-Yogyaka rta di Bandara Adisucipto. Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan

Lalu hari ini pesawat Lion air Jt610 tersebar foto penumpang memakai masker saat pesawat dalam keadaan buruk dan pesawat jatuh menelan korban banyak.

Ada cerita...
Seorang penumpang terbang ke Batam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk di sampingnya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihat marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salah satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orang ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakan tugasnya.

Penumpang tersebut bertanya pada orang Jerman kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu? kemudian dia bercerita bahwa dia adalah manager salah satu perusahaan industri, dimana dia adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki ternyata ada salah satu petugas sedang menggunaka HP di dalam ruangan mesin turbin.

Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung mati.

Rakyat kita ini memang High class.. Handphone nya Mahal, Transportasi pakai pesawat. Tapi bodohnya ketulungan. Ada yang tidak tau kenapa larangan itu dibuat, ada yang tau tapi tetap tidak peduli. Orang indonesia harus selalu belajar dengan cara yang keras.

Buat yang belum tahu, kenapa gak boleh menyalakan Handphone di pesawat, berikut penjelasannya:
Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawat yang baru "take-off" dari Lanud Polonia -Medan. Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan pasti.

Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang memiliki dan menggunakan ponsel/telpon genggam atau apapun istilahnya.. Ternyata menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) bahwa ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akibatkan oleh ponsel. Mungkin informasi dibawah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, terlebih yang sering menggunakan pesawat terbang.

Contoh kasusnya antara lain:

Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja "take-off" dari bandara Zurich, Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.

Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.

Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang "final approach" untuk "landing" di bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).

Seperti kita tahu di Indonesia? Begitu roda-roda pesawat menjejak landasan, langsung saja terdengar bunyi beberapa ponsel yang baru saja diaktifkan.

Para "pelanggar hukum" itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpang lain, disamping merupakan gangguan (nuisance) terhadap kenyamanan orang lain.

Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang Belem memahami tatakrama menggunakan ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnya terhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya di-switch agar tidak berdering selama berada di dalam pesawat.

Berikut merupakan bentuk ganguan-ganggua n yang terjadi di pesawat: Arah terbang melenceng, Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar,Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua gangguan diatas diakibatkan oleh ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game Gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy. Semua informasi diatas adalah bersumber dari ASRS.

Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel.

Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.

Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh sebuah ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas Jakarta).(Varis / pertamina)

Sebagai mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika. Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain, melanggar hukum, dan sekaligus tidak tahu tata krama?

Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita memiliki ponsel. Semua orang tahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita orang penting. Tetapi, demi keselamatan sesama, dan demi sopan santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di dalam pesawat terbang.

Semoga suatu hari rakyat kita bisa sedikit lebih pintar.

Sumber: Status Akun Facebook Balgis Yusup Al-Amri

Viral, Video Rekaman Penumpang Saat Lion Air Mulai Jatuh

October 29, 2018


ULAULU.COM- Pesawat Lion Air JT-610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang. Puing-puing pesawat dan potongan tubuh manusia berhasil dievakuasi oleh tim SAR.

Dalam video evakuasi yang dilakukan oleh awak kapal Pertamina yang berada di dekat lokasi saat kejadian, terlihat puing-puing pesawat dipindahkan dari lautan ke sebuah perahu.

Ada juga peralatan keselamatan yang rusak. Barang-barang milik penumpang berupa tas juga berhasil ditemukan.

Polisi dan Basarnas yang ikut melakukan pencarian, berhasil mengevakuasi serpihan pesawat, pelampung, hingga potongan-potongan tubuh. "Ada potongan kaki itu ditemukan tim," kata Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waluyo, Senin (29/10).

Kini beredar video yang diduga rekaman ponsel salah satu penumpang Lion Air saat peswat mulai tergelincir dan dipastikan jatuh.

Cek Video Lengkapnya  disini

Breaking News: Petugas Mulai Temukan Potongan Tubuh Penumpang Lion Air JT 610

October 29, 2018


ULAULU.COM, Jakarta - Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak. Badan SAR Nasional (Basarnas) mendapat informasi pesawat dengan nomor JT 610 itu jatuh di Tanjung Karawang.

"Benar informasinya A1, jatuh di Tanjung Karawang," ujar Humas Basarnas Yusuf, saat dihubungi di Jakarta, Senin (29/10/2018).

Pesawat Lion Air itu dilaporkan hilang kontak usai lepas landas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.00 WIB. Pesawat tersebut sedianya akan mendarat di Pangkal Pinang.

Dalam keterangan tertulis yang diterima dari Basarnas, ada saksi atas nama Suyadi yang mengaku melihat pesawat Lion Air jatuh di sekitar Tanjung Karawang. Saat ini pihak SAR Jakarta sedang bergerak ke lokasi koordinat kejadian untuk melakukan operasi SAR.

Direktur Umum Lion Air Grup Edward Sirait saat dihubungi , membenarkan pihaknya hilang kontak dengan pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut. Pihak Lion Air juga tengah menelusuri informasi yang menyebutkan pesawat tersebut mendarat darurat di Halim dan Karawang.

"Masih simpang siur, ada yang bilang mendarat di Halim, ada yang bilang di Karawang. Kami lagi cek ke lokasi," ungkap Edward. 

Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA. Basarnas dan Kementerian Perhubungan terus melakukan penanganan. Beberapa kapal tug boad berada di lokasi.
Pukul 06.50 WIB menerima kontak dari JATC, bahwa pesawat C/S PK-LQP flight JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang take off pukul 06.20 WIB mengalami lost contact pada pukul 06.33 WIB.

Pukul 06.51 BCC menghubungi Lion Air, lalu pihak Lion Air melakukan pengecekan dan akan segera memberikan info mengenai perkembangan pesawat yang lost contact tersebut.

Pukul 07.10 WIB BCC menghubungi Kansar Jakarta, mereka menerima info dari VTS Tanjung Priok bahwa Tug Boat AS Jaya 11 melihat pesawat Lion Air JT-610 Jatuh di posisi Tug Boat yang berada di koordinat 05º 49.727 S – 107º 07.460 E (Heading 40º Timur Lau).

Dari berbagai sumber.